Percayalah!! Orang Malas Ternyata Cenderung Berhasil

Ga salah ini?

Benar kok. Orang malas itu ternyata memiliki kecenderungan untuk berhasil lho. Kalau tidak percaya coba baca lagi dibawah ini..


Tapi gambarnya kok seperi ada orang yang marah-marah?

Ya, anggaplah gambar itu adalah seorang bapak yang sedang memberikan kuliah kepribadian kepada anaknya yang malas.

Dimarahi dong?
Bisa dikatakan begitu..

Ok, mari kita lihat mengapa saya harus menulis judul seperti itu :
  • Siswa malas belajar, cenderung "berhasil" mendapatkan nilai jelek
  • Orang malas bekerja, cenderung "berhasil" mempunyai sedikit tabungan
  • Orang malas membaca, cenderung "berhasil" memiliki sedikit wawasan
  • Mereka yang malas menjaga kebersihan diri, cenderung "berhasil" untuk mudah diserang penyakit.
Jadi, sudah dapat poinnya ya?

Kurang menyenangkan

Entah berapa kali sudah dalam hidup ini kita mendengar petuah untuk "tidak menjadi malas".

Artinya apa?
Kita dituntut untuk menjadi lebih rajin dan giat lagi.

Para orang tua yang memberikan wejangan seperti itu sudah mengetahui rahasia ajaib dari malas ini. Mereka tidak ingin anak cucunya merasakan hal yang tidak menyenangkan.
  • Kalau disekitar anda ada orang yang malas dan rajin mangkir dari kewajiban bertetangga, pasti akan dipergunjingkan dan dicap tidak baik oleh warga sekitar.
  • Kalau disekitar anda ada orang malas bekerja, pasti akan dicap negatif oleh orang lain.
Betul kan?

Menjadi orang malas itu ternyata kurang menyenangkan. Banyak tudingan-tudingan negatif yang diarahkan kepadanya.

Kita tidak mau dong mendapatkan tudingan semacam itu?

Agar tudingan semacam itu tidak dibidikkan kepada kita, sebenarnya ada cara yang sangat mudah sekali untuk dilakukan.

Melakukan kewajiban

Ya..
Lakukanlah apa yang semestinya harus dilakukan..


Kalau anda pelajar, belajarnya dengan rajin
Kalau anda kepala keluarga, bekerjalah dengan rajin untuk mendapatkan uang bagi keluarga
Kalau anda seorang pegawai, lakukanlah tugas dengan cepat dan telaten

Nah..

Dengan melakukan kewajiban secara bertanggung jawab, tidak akan ada tudingan yang memberatkan lagi..

Setuju??

Baca juga :



Contoh kejadian

Ada seorang anak yang hampir setiap hari selalu mendapatkan "pujian" yang kurang mengenakkan dari kedua orang tuanya (baca : dimarahi).

Kok seperti itu?
  • Anak ini sangat rajin bangun siang
  • Anak ini sangat rajin main game komputer
  • Anak ini sangat suka membaca sampul buku pelajaran saja
  • Anak ini sangat suka mengotori kamarnya
  • Anak ini sangat suka menunda-nunda
Sudah tahu kan mengapa orang tuanya selalu marah?

Orang tua mana yang senang melihat anaknya bertingkah seperti itu?
Dari beberapa kasus yang pernah saya temui, semua orang tua sangat senang memarahi anak seperti ini.

Bagaimana jika anak itu :
  • Rajin bangun pagi
  • Rajin bersih-bersih
  • Rajin baca buku
  • Main game tahu akan waktu
Apakah orang tuanya akan senang?
Tentu saja tidak perlu diragukan lagi..

Orang tuanya akan diliputi perasaan bahagia dan damai ketika mengetahui anaknya sangat rajin dan gemar belajar.

Apalagi bisa menunjukkan prestasi disekolah.. Tambah bangga deh orang tuanya..

Atlet berprestasi

Coba tengok lagi contoh yang satu ini..
Atlet yang mampu meraih medali emas dalam ajang olimpiade..

Lawan-lawannya keren-keren coy..

Kalau malas latihan, tiket masuk olimpiade pun punah dari pandangan..

Sebelum resmi masuk olimpiade, setiap atlet harus mampu memperoleh poin tertentu dan itulah pintu masuk bertarung di kompetisi ini.

Belum lagi pas olimpiade..

Lawan-lawan garang dengan prestasi mentereng menjadi ancaman yang tidak main-main. Lengah sedikit "out"..

Bagaimana cara mengalahkan mereka sampai bisa mendapatkan medali emas yang bergengsi itu?

Latihan, kerja keras, latihan, kerja keras, latihan, kerja keras..
Silahkan ulang dan ulang lagi..

Tanpa latihan dan kerja keras, mendapatkan medali pada olimpiade hanyalah mimpi.. Tidak bakalan bisa diraih.
  • Bangun pagi
  • Latihan
  • Istirahat sebentar
  • Latihan lagi
  • Istirahat..
Itulah menu utama harian bagi seorang atlet yang ingin mendapatkan prestasi terbaik dalam dunia olahraga yang digelutinya.

Sebegitukah usaha yang dilakukan jika ingin berhasil?

Bukan sebegitu lagi, memang hanya itu jalan satu-satunya untuk menjadi berhasil. 
Kerja keras dan pantang menyerah..

Dampak malas

Setelah membaca paparan diatas, akibat dari malas sudah terlihat dengan terang benderang.

Senyum, wajah dan pelukan kegagalan sudah tempampang nyata di depan. Apakah masih berniat jatuh ke dalam pesonanya?

Terserah diri masing-masing sih..
Kalau saya sih masih ingin mendapatkan perlakuan yang menyenangkan dari orang-orang disekitar.

Setidaknya saya masih bekerja dan menghasilkan uang..

Uang yang digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, makan, rekreasi dan bersosialisai dengan teman..

Pergunjingan negatif akan sulit menyerang, karena keluarga sudah bahagia akibat saya tidak malas bekerja.

Coba saya pengangguran, punya anak dan istri lagi..

Wah, sudah tidak terbayang deh rentetan tembakan-tembakan negatif yang dialamatkan kepada saya dan tentunya akan menyakiti hati keluarga kecil dan bahkan keluarga besar..

I don't want that thing happens..


Post a Comment

2 Comments

  1. Hmmmmm seperti tertampar. Tapi pada dasarnya sebagian besar yang namanya manusia itu emang malas kan ya??! Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. malas pasti ada mas hendra..
      yang penting jangan sampai lupa untuk update blog..
      hahaha..

      Delete
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)