Menjadi Karyawan Yang Beda Dengan Gaya Tidak Ikut-ikutan Arus


Situasi 1

Bos : Gimana konsep proyek minggu ini?
A : Maaf bos, saya belum bisa membuatnya. Komputer di kantor penuh semua, saya tidak kebagian. Jadi belum bisa mengetiknya.

Situasi 2

Bos : Gimana konsep proyek bulan depan?
B : Maaf pak, komputernya penuh semua. Ini sudah saya siapkan dalam coret-coret dulu konsepnya. Apakah bapak mau mendengarkan pemaparan singkat hanya dengan corat-coret di kertas?

Nah, kira-kira karyawan manakah yang disukai oleh bos?

Tentu saja Si A akan menjadi pilihan utama untuk disingkirkan dari proyek. Kerjanya tidak kreatif, kesannya lebih banyak menunggu tanpa persiapan.

Tengok Si B

Yang membuat Si B berbeda adalah dia sudah menyiapkan konsepnya dalam bentuk coretan sembari menunggu komputer.

Dia itu kreatif.

Ketika tahu komputer belum bisa diakses, dia menyempatkan diri untuk membuat konsep singkat dalam kertas.

Manfaatnya apa?

Coretan ini akan menjadi panduan ketika dia sudah berada di depan komputer. Dia tahu apa hal pertama yang harus dilakukan sampai titik terakhirnya.

Semuanya sudah disusun secara teratur.

Jadi ketika sudah beraksi dengan komputer, ia tidak akan merenung terlalu lama lagi sambil memikirkan konsepnya.

Waktu ketik-mengetik menjadi lebih singkat dan cepat.

Segalanya sudah tertuang dalam kertas coretan tadi. Ide-ide untuk proyek sudah ada tinggal disalin saja dengan komputer.

Coba bayangkan dengan Si A

Dia hanya menunggu komputer untuk kosong. Sampai kapan?

Bahkan ketika komputer sudah kosong ia sendiri akan dilanda kebingungan untuk membuat apa pertama kali.

Ini karena tidak ada konsep yang tertanam di otaknya.
  • Duduk melongo di depan komputer
  • Jari tidak bisa bergerak karena tidak tahu apa yang harus ditulis
  • Waktu yang terbuang banyak
  • Sangatlah tidak efektif.
Jadi, pilihan si bos untuk menendang Si A dari proyek adalah pilihan yang tepat dan memang harus dilakukan.

Suatu proyek, apalagi sangat prestisius, tidaklah cocok diisi dengan orang yang hanya bisa menunggu dan bengong.

Klien keburu ga sabar dengan cara kerja kita.

Menjadi beda

Menjadi beda dan lain dari yang lain mudah kok, asal kita bisa memaksimalkan waktu yang ada dan tidak membiarkannya berlalu begitu saja.

Contoh kecilnya seperti hal diatas.

Ketika sudah diberikan tugas, maka langsunglah buat perencanaan dan mampu mengatasi rintangan yang ada.

Jangan menyerah gara-gara komputer tidak bisa diakses.


Tahu apa yang harus dilakukan

Perencaan adalah hal pertama yang harus dipikirkan.

Kemudian dalam melakukan rencana itu, jika ada kesulitan carilah solusinya sesegera mungkin. Jangan biarkan diam terlalu lama.

Ini membuang waktu yang sangat berharga.


Reaksi cepat

Ketika komputer tidak bisa diakses, maka corat-coret catatan menjadi senjata lain untuk menyiasati waktu yang ada.

Jadi ketika ditanya bos, kita sudah siap dengan rencana proyek sembari bos memahami kalau komputernya memang lagi full.

Nilai kita dimata bos semakin meningkat dan bisa menjadi kepercayaan untuk proyek selanjutnya. Wah, mau banget dong!!

Apalagi jika anda bisa mengerjakannya tugas dengan cepat..
Keren banget pastinya..



Bisa memberikan solusi mudah tapi efeknya besar

Ketika ada masalah dalam pelaksanaan proyek, teman-teman dalam satu tim satu per satu memberikan pendapat.

Mereka rata-rata memberikan saran dengan harus membeli alat yang harganya mahal. Bos masih pikir-pikir dulu untuk urusan fulus gede.

Anda datang..

Usul mudah, ringan dan super "easy" untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tanpa perlu membeli alat dan gelontoran uang besar.

Bos mana yang tidak sumringah?

Inilah karyawan yang paling diidam-idamkan pemilik usaha.

Mampu memberikan solusi ringan tanpa harus memberatkan kantong. Bila perlu tidak perlu keluar uang lagi.

Mantap sudah?

Misalnya :
" Ada salah satu pompa yang bocor ketika digunakan dalam proyek".

Yang lain mengusulkan segera membeli yang baru saja. Solusi yang sangat mudah tapi uangnya besar alias mahal.

Belum lagi harus menunggu beberapa jam bahkan hari sampai pemasangan selesai.

Anda datang dan melihat bocoran pada pompa itu. Ternyata bocornya tidak terlalu besar dan masih ada peluang untuk diakali.

Andapun langsung pergi ke bengkel las terdekat dan meminta pasta penambal logam. Hanya sedikit yang diperlukan, itupun anda diberikan gratis.

Oles oles oles dan tambal..

Dalam hitungan setengah jam pompa sudah bisa beraksi sama garangnya ketika masih baru. Masalah kelar..

Uangnya bos masih bisa disimpan..



Menghasilkan karya, bukan kata-kata

Ketika tugas datang, andapun langsung menjawabnya dalam bentuk karya..

Ini lho yang keren..
Bos mana yang tidak sedih ditinggal karyawan semacam ini..

Tugas selalu beres dengan hasil diatas ekspektasi.

Tugas tidak dijawab dengan perkataan manis saja tanpa adanya realisasi yang memadai. Apalagi hasilnya nihil..

Bos : " Oke tim, target bulan ini kita harus mampu menyalurkan dana 1 milyar".

Besoknya ada membawa data bahwa ada orang yang membutuhkan kredit 500 juta. Nah, setengah target sudah mulai menampakkan kemajuan.

Sekarang tinggal prosesnya, disetujui atau tidak..

Tapi dengan gerak cepat anda itu, tugas yang dibebankan sudah mulai terbentuk menjadi suatu karya nyata.

Karyanya apa?
Memenuhi target dong..

Si A : "Ok pak. Besok saya bisa bawakan nasabah yang mau mencari pinjaman 400 juta".

Setelah seminggu berlalu, tak satupun nasabah yang berhasil dirayunya..
Ini hanya omongan saja tanpa karya..



Mengerti bos

Bos : " Tolong siapkan data-data untuk rapat besok ya"
Si B : "Sudah beres bos. Ini dia".

Bos : "Lho kok cepat sekali?"
Si B : "Saya sudah lihat jadwal dan materi rapatnya kemarin pak. Silahkan dibaca dulu nanti direvisi kalau ada kekurangan"

Wow...
Keren banget..

Jika anda jadi bos, pasti sudah tahu rasanya gimana kan?
Jadi tidak perlu saya bahas lagi..

Kesimpulan

Karyawan yang beda adalah mereka yang mampu memberikan nuansa berbeda dalam tempat kerjanya.

Mereka selalu menjadi andalan.

Mengapa?
Karena mampu memberikan solusi yang cakap.

Tanpa banyak "ba bu bi bo" pekerjaan langsung dikerjakan dan sesuai dengan harapan atau bahkan melebihinya..

Siapa yang tidak senang?

Setiap bos rasanya ingin sekali memiliki karyawan yang mampu menjadi "problem solver" dan tidak hanya mengikuti tradisi yang ada.

Itu sudah kuno.

Perkembangan jaman sangatlah cepat, jika masih mempertahankan tradisi seperti itu perusahaan bisa jadi tertinggal.

Sang bos tentu sangat menyadari hal ini.

Mereka pun tidak akan ragu untuk menggelontorkan banyak uang demi mengikat karyawan keren seperti itu untuk bertahan lebih lama, bila perlu selamanya.



Baca juga :

Post a Comment

0 Comments